Ilmu dalam Kubangan Sampah: Berawal dari Perbincangan tentang Syiah
Berikut adalah transkip perbincangan hangat tentang – saya
memberinya tema – “Ilmu dalam Kubangan Sampah!” meskipun pada kenyataannya tema
itu lahir dari perbincangan tentang Syi’ah. Perbincangan ini berlangsung di
grup WA (WhatsApp) teman sekelas penulis di bangku kuliah S1. Dengan tidak
bermaksud menyudutkan atau apa itu yang kurang diperkenankan, penulis tetap
memakai nama asli dalam percakapan di bawah ini. Kenapa penulis merasa perlu
menuliskan ini di blog? Karena secara pribadi penulis tidak ingin kehilangan
moment ini. bahwa pemikiran kita berkembang dari waktu ke waktu, membuat kita
terkadang lupa siapa diri kita dulu dan seperti apa kita saat ini dan tidak
akan ada yang tahu seperti apa kita di masa depan. Karenanya, penulis pribadi
tidak ingin kehilangan moment di mana saat ini pemikiran penulis seperti ini. Agar
tidak kehilangan moment itu, maka penulis kira perlu menulis perbincangan
sederhana ini. Langsung saja:
Ade
|
:
|
Bismillah...kesimpulan dari tabligh akbar di Masjid Agung
Surakarta Ahad 8 November yang diisi ustadz-ustadz diantaranya ustadz Tengku
Azar, ustadz Muidinillah, ustadz Andri dari Malang dan ustadz Habib Buya dari
Jakarta: bahwasanya Syi’ah akan men-Syuriah-kan Indonesia dalam waktu dekata
2018-2020 bahkan lebih cepat dari tahun itu dan PKI akan mengadakan
pemberontakan di Indonesia data semua dari ikhwan-ikhwan dan BIN (Badan
Intelijen Negara), bahkan 10.000 orang Syi’ah dari lebanon dan lain-lain
sudah standby di Indonesia
bahkan 200.000 pedang sudah distok di daerah pekalongan Jawa Tengah, tahun
2018 pentolan Syi’ah Iran selefel Khomaini akan datang ke Indonesia diikuti
4.000 pelajar Indonesia bergelar Magister ikut serta dalam Revolusi
Indonesia. Pesan ustadz-ustadz pembicara, siapkan yang kalian mampu: tenaga
(latihan fisik, dll) doa dan harta. Sekian kesimpulan yang disampaikan
ustadz-ustadz kemarin, rekaman ada dan semoga kita terhindar dari fitnah dan
kita siap mati syahid.
|
Zacky
|
:
|
Bela Negara + Islam Nusantara = Solusi
|
Azizah
|
:
|
I don’t think so #emotic senyum#
|
Zacky
|
:
|
Dalam Dunia Islam Sedang Dirundung Perselisihan Tiga Kelompok... Sunni-Syi’ah-Wahabi...
Setiap Kelompok Senantiasa Mempropaganda Kelompok Lain. I Think, We Mustn’t
Following Them...We Have Islam Nusantara... Kenapa Indonesia Dijadikan Target
Propaganda-Propaganda Ini? Karena Kita Punya Islam Nusantara Yang Benar-Benar
Mencerminkan Islam Rahmatan Lil’âlamîn...
Intelektual Dari Maroko, Sudan, Libia Dan Negara-Negara Islam Lainnya
(Ketika Seminar Di UIN Malang) Menegaskan Bahwa Di Indonesialah Islam Yang Rahmatan
Lil’âlamîn Ada... Intinya: (Kesimpulan Dari Seminar Internasional Tersebut)
Adalah: Leboh Berhati-Hati Terhadap Propaganda-Propaganda Dan Tetap Tunjukkan
Wajah Islam Yang Damai.
Asia Sebentar Lagi Memasuki AEC (Asean Economic Comunity) / Masyarakat
Ekonomi Asean... Ini Realita Yang Sudah Di Depan Mata... Ini Lebih Mengerikan
Dari Syi’ah Atau ISIS... Propaganda-Propaganda Tentang 3 Kelompok Mayoritas Islam
(Sunni-Syi’ah-Wahabi) Ada Indikasi Upaya Pengalihan Perhatian Umat Islam (Khususnya
Di Indonesia) Terhadap MEA Dan Globalisasi. Di Saat Orang-Orang Non-Islam (Barat
Dan Sekutunya Berpikir Bagaimana Menguasai Dunia Dengan Ekonomi)... Kita Umat
Islam Masih Saja Disibukkan Dengan Perbedaan Dalam Tubuh Sendiri. Kenapa Saling
Curiga Sesama Islam??? Mungkin Kita Masih Ingat Dalam Salah Satu
Perkuliahan..Ada Dosen Yang Mengatakan “Orang Barat Sudah Bisa Ke Bulan, Tapi
Kita (Orang Islam) Masih Saja Meributkan Kapan Awal Bulan.” MEA Sudah Di
Depan Mata Kawan... Ini Lebih Bahaya Dari ISIS..Lebih Bahaya Dari Syi’ah...
Ancaman MEA:
-
Aliran Bebas
Barang: Semua Barang Dari Luar Negeri Bebas Datang Ke Indonesia.. Saat Ini
Saja Sebelum Ada MEA..China Sudah Menguasai Pasar, Dari Peniti Yang Kita
Gunakan Itu Semua Dari China, Ancamannya? Produk Dalam Negeri Mau
Dikemanakan?
-
Aliran Bebas
Jasa: Di Dunia Ketenagakerjaan, Persaingan Bukan Lagi Dengan Sesama Anak
Bangsa, Tapi Seluruh Asia. Jadi, Mulai 1 Januari 2016 dalam bidang jasa kita
harus bersaing dengan bukan hanya orang Indonesia, tapi seluruh Asia (bahkan
Dunia).
-
Aliran bebas
investasi: orang luar bebas berinvestasi, bebas membeli tanah di Indonesia,
kapitalisme pun mengancam...
-
Aliran bebas
tenaga kerja: hampir sama dengan poin kedua...
-
Aliran bebas
modal: ya siapa punya banyak uang yang berkuasa.
Kemudian ada audiens yang memberikan solusi: “ Khilafah
Islamiyah” harus ditegakkan untuk membendung semua itu, kemudian narasumber
bertanya: apakah ada yang menjamin bahwa khilafah itu tidak akan membuat
keadaan semakin rumit? Tidak ada yang menjamin...
|
(Suasana dalam grup akhirnya mulai memanas)
|
||
Ade
|
:
|
Syi’ah bukan bagian dari Islam, rukun iman beda
|
Zacky
|
:
|
Thabathaba’i di semua kitabnya mengajarkan Islam seperti Islam
yang kita ketahui.
Jika dikaji lebih dalam, LEBIH BANYAK PERSAMAAN Syi’ah dengan
Sunni dan islam kebanyakan dari pada perbedaan. Sayangnya kita selalu fokus
pada perbedaan, dan inilah bahaya propaganda ketika opini publik mulai
dibangun secara massif, mari kita mempelajari Syi’ah lebih komprehensif.
|
Fitri
|
:
|
Syi’ah bukan Islam...#emotic senyum#
|
Zacky
|
:
|
Syi’ah juga sama dengan kelompok Islam lainnya, ada yang radikal
ada yang moderat.
|
Ade
|
:
|
Bismillah
Assalmualaikum
Syi’ah, Syi’ah lagi kenapa banyak orang bicara tentang Syi’ah?
Untuk kamu yang masih bingung apa sih Syi’ah itu???
Dan seberapa bahaya kesesatan Syi’ah??
Ayo baca buku yang diterbitkan oleh MUI Pusat ini (Majelis Ulama
Indonesia)
Silahkan di unduh di Play Store “Buku Penyimpangan Syi’ah”
Ada 4 pendapat tokoh-tokoh Islam Indonesia seperti: Hasyim
Asy’ari, Buya Hamka, Muhammad Nasir, Hasan Bisri (Resmi dari MUI Pusat),
lihat.
Silahkan unduh langsung di Play Store sekarang!!
“Buku MUI – Penyimpangan Syi’ah” – https://play.google.com/store/apps/details?id=buku.panduan.mui.KESESATANSYIAH
Mohon bantuannya untuk sebarkan seluas-luasnya kepada kaum
Muslimin semoga dapat dipahami bahaya Syi’ah dan dapat mencegah meluasnya
paham sesat ini. Serta menjadi amal sholeh kita semua.
Aamin
|
Zacky
|
:
|
Iya.. aku sudah baca khatam buku itu...
|
Eko
|
:
|
Gitu aja kok repot #emotic mringis#
|
Zacky
|
:
|
“Siapa kita? Mengkalim mana Islam mana bukan?”
|
Eko
|
:
|
Negara demokrasi bro.
|
Zacky
|
:
|
Demokrasi gak ada dalam Islam bro..hahahaha
Aku bukan membenarkan Syi’ah, Cuma KENAPA KITA LEBIH FOKUS KE
PERBEDAANnya???
Yaaaa beginilah yang namanya propaganda, lagi di grup sak umplik
ae wis garai ruwet..hahahahahahahahahaha...peace laaaaaaaah..........
|
(Akhirnya ada selingaaaaan,,heheheh)
|
||
Wafi
|
:
|
Alhamdulillah bertambah sudah pengetahuanku. Terimakasih
teman-teman, kalian superr sekali # emotic: 3 senyum tersipu malu, jempol,
cium#
|
(Mulai serius lagi niiiiiih....)
|
||
Zacky
|
:
|
Ada yang ngganjel saudara-saudara...
Mbak Fit tadi bilang kalau Syi’ah bukan Islam, kalau sudah tahu
gitu kenapa harus diperdebatkan? Ketika kita menyangkal sesuatu, sebenranya
kita meyakini itu. Gini lho, ketika kita meyakini sesuatu itu tidak ada, pada
saat yang bersamaan kita juga meyakini eksistensi itu ada. Ketika kita
mengatakan “Syi’ah itu bukan Islam”, secara tidak langsung justru kita
meyakini kalau (ada kemungkinan) Syi’ah itu malah Islam. Penyangkalan itu
masuk pada salah satu tahap di mana alam bawah sadar kita meyakini sesuatu
yang hendak kita sangkal. Dan kalau
Syi’ah tidak Islam, kenapa yang seakan-akan diwaspadai Cuma Syi’ah? Kog orang
Islam gak ada yang mengkhawatirkan MEA? Jadi harus adillah menurut
saya...hihihihihi....PEACE mbak-mas bro
Peace lah pokoe
|
Dian S.
|
:
|
Jadi teringat Kuliah
|
Zacky
|
:
|
Ya kuliah lagi nu mbak Dian, kuliah di
WA..hihihi...nulis-nulis apa gitu terus nanti didiskusikan...
|
Dian S.
|
:
|
Permasalahanku anak-anakku meh UAN ki piye supaya
rajin belajar
|
Zacky
|
:
|
Tapi jawabanku teori-teori tok, alias “omdo” opo gak
opo-opo...hahahahaha dari pada dibilang gitu mending aku bilang
dulu..hahahahahahah
|
Azizah
|
:
|
Mbak Fitri punya video Buya Yahya yang Islam Nusantara gak?
Tolong di share ya...
|
Zacky
|
:
|
Tonton “Buya Yahya Menjawab │Bagaimanakah Menyikapi Fenomena
Islam Nusantara” di Youtube – https://youtu.be/XYBiWe3HirU
|
Azizah
|
:
|
Berasa kita masih di kelas dan sedang ada yang presentasi
#emoticon cium#
|
(Kembali pada Topik Awal: Syi’ah)
|
||
Fitri
|
:
|
Karena mereka mengaku kalau Islam. Kalau mereka bilang tanpa embel-embel
Islam, maka tak ada perdebatan, seperti halnya misal bilang Konghucu atau
Katolik. Syi’ah ya Syi’ah, gitu aja. Upss, yang bilang gitu bukan hanya aku kayak
e Zak.. #emotic senyum#
Islam sangat mengagungkan Sahabat Nabi, yang berlaku sebaliknya
seperti mencaci/mengkafirkan, lantas kita bilang apa, padahal mereka ngakunya
Islam??
Itu baru satu, dan yang paling dasar rukun iman mereka beda
teman-teman...
Pada intine kalau mereka tidak mencatut “Islam” maka tidak akan
ada perdebatan ini..
Sekian..
|
Zacky
|
:
|
Iiiiiiiih.....miris tnan wiiiiisssssssss
Jadi, hati-hati dengan Islam abal-abal, hihihihi
Ya monngolah kalau begitu alasannya, terbukti “ Islam”
memang sangat sensitif...
#emotic 6 tepuk tangan#
Sekolah kalau gak ada Islamnya kayak e kurang Islami, Bank
kalo ndak ada Syariahnya kurang Islami, pengancam kalau gak ada embel-embel
Islamnya ya dibiarkan sajalah... kan gak Islam to? Gak apa-apa
wiiissssssss, bah-bahno ae,,,,,hehehehe...Peace wis
|
Fitri
|
:
|
Syi’ah beda dengan misal, Muhammadiyah, NU, MTA, Salafi... Beda
karena memang Syi’ah bukan Islam..
1.
Rukun Islam
yang kita yakini beda dengan rukun Islam ala Syi’ah; tidak ada Syahadatain
untuk mereka, langsung sholat dan yang kelima adalah
wilayah/kekuasaan....
2.
Rukun iman
ada 6 kan teman-teman?? Agama Syi’ah ada 5..
3.
Sholat wajib
ada 5 kan? Mereka hanya 3.
Masihkah Islam??
Itu baru beberapa..
Ya monggo teman-teman sudah bisa menilai, saya hanya hamba
Allah yang lemah, pintar juga tidak, hanya pas-pasan, semoga senantiasa dalam
perlindungan-Nya..
Sekian.. Wassalamu’alaikum..#emotic senyum tersipu malu dan
simbol jari “peace”#
|
Anisa HP
|
:
|
Wah Zaky parah...
Ade dan Fitri gue suka...
|
Zacky
|
:
|
Itu Syi’ah sekte apa?
|
Anisa HP
|
:
|
Lakumdinukum Waliyadin
|
Zacky
|
:
|
Aku bukan ngeles, aku juga bukan Syi’ah. Tapi setidaknya
diperjelas Syi’ah sekte Ismailiyah atau Syi’ah-Syi’ah sekte Itsna ‘Ashar??
Ada (setidaknya) 45 sekte dalam Syi’ah, dan jangan-jangan “Syi’ah
yang anda maksud berbeda dengan Syi’ah yang ada dalam benakku”. Jadi dirunut
dulu dimensi Syi’ahnya.
Sama kayak Islam di Indonesia, ada Muhammadiyah, NU, MTA. Ini
cuma ada di Indonesia kan? Syi’ah juga begitu. Tentu kita tidak akan terima
ketika dalam Islam adalah aliran A yang paling ekstrim. Ketika kemudian A ini
dijadikan patokan non-Islam untuk mengatakan Islam itu keras, karena BEBERAPA
orang Islam menggunakan kekerasan. Apakah kita terima agama kita dinilai
seperti itu???
“Orang bijak mengatakan perlakukanlah orang lain seperti kita
memperlakukan diri kita sendiri”
Saya tidak mau masuk pada ranah akidah, apakah itu rukun iman
atau rukun Islam, itu urusan pribadi masing-masing dengan Tuhan. Dan akan
sangat agak gimanaaaaa gitu kalau kita mengurusi keyakinan orang lain.
Sudahlah, yang pentingkan fastabiqul khoirât.. “Pelangi tak akan
pernah indah jika hanya satu warna, dan yang sering dilupakan (atau
dilalaikan) bahwa pelangi indah bukan hanya kerana ia beragam warna, melainkan
juga karena perbedaan warna itu saling bergandengan. Coba bayangkan jika
pelangi yang berenaka warna itu tercerai berai, apakah ia akan nampak indah?
Jadi, pelangi itu indah bukan keran beraneka warna saja, melainkan juga
kerena aneka warna itu saling bergandengan.
Sekian jugaaaaaa
Syi’ah bukan sesimpel urusan “rukun iman – rukun Islam” ...
Aku juga gak pinter Fit, aku mah siapa? Maka dari itu,
karena aku gak tau apa-apa ya aku gak mau lah ngeklaim ini benar ini salah,
ini Islam ini bukan. Lha wong ketika aku ditanya apa itu Islam aja aku gak
tahu. Jane Islam yang dikehendaki Tuhan itu piye ae aku gak
tahu. Jadi gak lah kalau menilai ini salah itu benar...
|
Fitri
|
:
|
#emoticon 5 senyum tersipu malu#
|
Zacky
|
:
|
Coba saudara yang di sini, Islam itu apa?
Bisa didukung dalil naqli-nya... Ayo Putriiiiii apa kui
Islam?
Banyak mengklaim “kafir”, tapi ketika ditanya apa itu kafir?
Bukankah secara antonim ia (bisa) dilawankan dengan syukur? Berarti konsep
“kafir” bisa dimaknai tidak bersyukur? Ketika konsep “kafir” tidak ada hasil
final, terkadang kita sudah berani memakai di sana-sini..
Termasuk ketika Islam secara “definitif” belum ada hasil
finalnya, kita kemudian serampangan menilai siapa Islam siapa bukan...
Sejarah telah mencatat tokoh Al-Hallaj yang ..... (silahkan
dibaca sendiri).
PEACE....tapi saya tetap tunggu ya jawabannya mbak-mas hakikat
Islam itu apa?
|
Wafi
|
:
|
Ramee beneeeer nganti tag tinggal
rapat muni terus hape ne #emoticon kaget 3#
|
Zacky
|
:
|
Ben ah rame...dari
pada sepi..
|
Fitri
|
:
|
#emoticon 3 tepuk tangan + 4 senyum tersipu malu#
|
Wafi
|
:
|
Hehe #emoticon 2 jempol + peace + tepuk tangan
|
Ade
|
:
|
Kafir beda dengan kufur
|
Zacky
|
:
|
Iya tau. Itu ada kajian semantiknya, kenapa term kafir
yang berkata dasar ك, ف, ر bisa menjadi
kafir...( baca: Pendekatan semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu)
Istilah dalam Islam itu tidak bahasa yang baru dalam masyarakat
Islam. Beberapa term yang
dipakai dalam islam sudah ada pada era pra-Islam, bahkan kata Ilahi itu
dipakai dalam masa Jahiliyah. Kemudian
Allah juga sudah ada, ada banyak itu. Bisa dibaca di bukunya Toshihiko Izutsu
(Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam). Toshihiko Izutsu ini pakar semantik
yang (Insyaallah) hafal Al-Qur’an (atau paham seluk beluknya), dia juga
penerjemah pertama Al-Qur’an ke dalam bahasa Jepang.
Termasuk kata Islam itu juga dipakai dalam masyarakat Jahiliyyah
Pra-Islam.
Toshihiko Izutsu paham betul tentang Islam dan Al-Qur’an,
meskipun dia bukan orang Islam. Kalau alasan ketidakislamannya ini menjadi hijab
untuk mau membacanya ya silahkanlah...
Gara-gara buku di atas saya pernah dikatai (sebagai) pendukung
orientalis, kalau kemudian ada yang beranggapan seperti itu silahkan. Tapi
lebih baik ditengok dulu isinya...
|
Ade
|
:
|
Cukuplah anda tersesat ketika
menggali ilmu di kubangan sampah, bukan dari mata air yang jernih dan suci..
Ra ono enték
e nyangkal wong keblinger.. #emoticon
arwah + meringis#
|
Dyan P.
|
:
|
Keren-keren argument e...
Rasane luwih gayéng timbang
di kelas dulu
|
Fitri
|
:
|
Ayo dolan yan.. #emoticon senyum#
|
Zacky
|
:
|
Akhirnya, argument e “Skak Mat” muncul...”ILMU DALAM
KUBANGAN SAMPAH?” Seumur hidup baru dengar ini, hahahahaha.... tak
apalah, penting kui Ilmu, meskipun ya neng sampah, hahahahah
|
Dyan P.
|
:
|
Wes....wessss.....#emoticon senyum tersipu malu#
|
Zacky
|
:
|
“ILMU DALAM KUBANGAN SAMPAH”...waw banget wis...
|
(Dalam bagian-bagian ini mulai banyak selingan,,,hehehehe)
|
||
Dyan P.
|
:
|
Dolan ne endi mbak???
|
Zacky
|
:
|
Ngko isik...tema
baru ini...”ilmu dalam kubangan sampah”...hahahaha
|
Ade
|
:
|
Masalah Syi’ah sudah final, perbedaan dalam ushul aqidah menjadi
batasan anatara sunni (Islam) dan Syi’ah
Masalah kafir dan kufur juga sudah diterangkan para ulama,
tinggal meruju’ literatur yang ada
Adapun khilafiyah adalah sunnatullah, selama bukan dalam
ushul aqidah, tasamuh (toleransi) tetap dikedepankan.
|
Wafi
|
:
|
Monggo disambi #emotic
beberapa coklat batangan# njupuk siji-siji okeeeeeee
|
Zacky
|
:
|
Eh,, gurung,,,semi final e ae
belum kog....hahahahah
Suwun ya nggo ilmune...oleh anyar
tenan iki....”Ilmu dalam Kubangan Sampah”.....lho rééék,,,sampah ae enek
ilmune lho...jiahahahahahaha
|
Ade
|
:
|
Wes,,,dakwah semampune ae.
ليس عليك
هداهم و لكن الله يهدي من يشاء...
|
Zacky
|
:
|
Aku gung iso dakwah de,, dakwahi
awak dewe e gung iso e....
Transkip sms ini tak tulis neng
blog ya, suwuuuun ilmune..
|
Azizah
|
:
|
Tapi maaf ya guys jangan bilang ilmu dalam kubangan sampah ah,
menurutku kasar e. Semua ilmu insyaallah bermanfaat tergantung yang
menggunakan ilmu.
|
Ade
|
:
|
Tanda kutip
|
Zacky
|
:
|
Gak ono tanda kutip e lhoh....di
revisi ki ceritane,,,hihiihihihi
|
Ade
|
:
|
Kecuali anda sekelas Ibnu Taimiyah...
Ilmu Syar’i mantep, ilmu kalam joss..#emoticon senyum tersipu
malu#
Berdakwalah sembari memperbaiki diri karena dakwah gak harus
nunggu (jadi) sholeh,
لأن يهدي الله
بك رجلا واحدا خيرا لك من خمر النعم
Karena hidayah ada di tangan-Nya
|
Dyan P.
|
:
|
Wis to cah ojo podo debat #emoticon
arwah#
|
Fitri
|
:
|
Ayo nang Sondokoro yan, kita ajak
ponakan-ponakan
|
Dyan P.
|
:
|
Kapan mbak
|
Zacky
|
:
|
#emoticon tidur pules#
|
Eko
|
:
|
Wis rék gak usah sépaneng. Ngopi ndisik,
utowo jalan-jalan nek ngendi ngono, sopo ngerti entuk perspektif seng bedo. Perspektif
bedo gak mesti pener, yo gak mesti salah. tapi setidak e iso berempati.
|
Demikianlah sedikit perbincangan hangat tentang Syi’ah. Saya tidak
ingin berkomentar banyak, karena di atas komentar saya sudah sangatlah banyak. Maksud
saya menuliskan kembali perbincangan ini dalam blog adalah bukan untuk pamer
atau mendeskriditkan pihak mana pun. Maksud saya di sini adalah agar isu Syi’ah
ini bisa kita sikapi dengan kepala dingin. Saya yakin argument-argument saya di
atas banyak sekali yang kurang tepat. Karenanya semoga tulisan ini bisa menjadi
media mengoreksi apa yang kurang tepat dan apa yang memang seharusnya dikatakan
itu salah. Saya hendak mengutip pernyataan dari seorang tokoh Kristen asal
Brasil, dan bukan bermaksud mengambil ilmu dari kubangan sampah (kalau memang
maksud ilmu dari kubangan sampah ini adalah ilmu dari non-Islam). Tapi karena
isi dari pernyataannya yang sangat mendalam, yaitu Paulo Freire. Yang intinya,
tulisan / argumen dalam tulisan ini sangat mungkin mengandung kesalahan,
karenanya semoga dapat dikoreksi oleh para pembaca. Dan koreksi tersebut dapat
menjembatani kesenjangan dari pembahasan isu di atas. Bukan penulis tidak mau
menerima kebenaran yang ditawarkan dalam percakapan di atas, melainkan karena
belum ada kecocokan atau setidaknya titik temu dari pembahasan di atas.
Terimakasih kepada teman-teman di atas yang telah memberikan
pemikirannya. Semoga dialog semacam ini masih bisa terus terjalin. Karena betapa
pun apa yang kita terima menyalahi atau bertolak belakang dengan keyakinan
kita, tetap saja hal itu bisa menjadi argument yang bisa menguatkan akan
keyakinan kita, dan semua itu tetaplah ilmu. Maaf jika ada kesalahan dan apapun
itu yang tidak berkenan di hati para rekan-rekan seperjuangan di bangku
perkuliahan Strata 1 IAIN Surakarta.
0 Response to "Ilmu dalam Kubangan Sampah: Berawal dari Perbincangan tentang Syiah"
Post a Comment