Ilmu dalam Kubangan Sampah: Berawal dari Perbincangan tentang Syiah



Berikut adalah transkip perbincangan hangat tentang – saya memberinya tema – “Ilmu dalam Kubangan Sampah!” meskipun pada kenyataannya tema itu lahir dari perbincangan tentang Syi’ah. Perbincangan ini berlangsung di grup WA (WhatsApp) teman sekelas penulis di bangku kuliah S1. Dengan tidak bermaksud menyudutkan atau apa itu yang kurang diperkenankan, penulis tetap memakai nama asli dalam percakapan di bawah ini. Kenapa penulis merasa perlu menuliskan ini di blog? Karena secara pribadi penulis tidak ingin kehilangan moment ini. bahwa pemikiran kita berkembang dari waktu ke waktu, membuat kita terkadang lupa siapa diri kita dulu dan seperti apa kita saat ini dan tidak akan ada yang tahu seperti apa kita di masa depan. Karenanya, penulis pribadi tidak ingin kehilangan moment di mana saat ini pemikiran penulis seperti ini. Agar tidak kehilangan moment itu, maka penulis kira perlu menulis perbincangan sederhana ini. Langsung saja:
Ade
:
Bismillah...kesimpulan dari tabligh akbar di Masjid Agung Surakarta Ahad 8 November yang diisi ustadz-ustadz diantaranya ustadz Tengku Azar, ustadz Muidinillah, ustadz Andri dari Malang dan ustadz Habib Buya dari Jakarta: bahwasanya Syi’ah akan men-Syuriah-kan Indonesia dalam waktu dekata 2018-2020 bahkan lebih cepat dari tahun itu dan PKI akan mengadakan pemberontakan di Indonesia data semua dari ikhwan-ikhwan dan BIN (Badan Intelijen Negara), bahkan 10.000 orang Syi’ah dari lebanon dan lain-lain sudah standby  di Indonesia bahkan 200.000 pedang sudah distok di daerah pekalongan Jawa Tengah, tahun 2018 pentolan Syi’ah Iran selefel Khomaini akan datang ke Indonesia diikuti 4.000 pelajar Indonesia bergelar Magister ikut serta dalam Revolusi Indonesia. Pesan ustadz-ustadz pembicara, siapkan yang kalian mampu: tenaga (latihan fisik, dll) doa dan harta. Sekian kesimpulan yang disampaikan ustadz-ustadz kemarin, rekaman ada dan semoga kita terhindar dari fitnah dan kita siap mati syahid.
Zacky
:
Bela Negara + Islam Nusantara = Solusi
Azizah
:
I don’t think so #emotic senyum#
Zacky
:
Dalam Dunia Islam Sedang Dirundung Perselisihan Tiga Kelompok... Sunni-Syi’ah-Wahabi... Setiap Kelompok Senantiasa Mempropaganda Kelompok Lain. I Think, We Mustn’t Following Them...We Have Islam Nusantara... Kenapa Indonesia Dijadikan Target Propaganda-Propaganda Ini? Karena Kita Punya Islam Nusantara Yang Benar-Benar Mencerminkan Islam Rahmatan Lil’âlamîn...
Intelektual Dari Maroko, Sudan, Libia Dan Negara-Negara Islam Lainnya (Ketika Seminar Di UIN Malang) Menegaskan Bahwa Di Indonesialah Islam Yang Rahmatan Lil’âlamîn Ada... Intinya: (Kesimpulan Dari Seminar Internasional Tersebut) Adalah: Leboh Berhati-Hati Terhadap Propaganda-Propaganda Dan Tetap Tunjukkan Wajah Islam Yang Damai.

Asia Sebentar Lagi Memasuki AEC (Asean Economic Comunity) / Masyarakat Ekonomi Asean... Ini Realita Yang Sudah Di Depan Mata... Ini Lebih Mengerikan Dari Syi’ah Atau ISIS... Propaganda-Propaganda Tentang 3 Kelompok Mayoritas Islam (Sunni-Syi’ah-Wahabi) Ada Indikasi Upaya Pengalihan Perhatian Umat Islam (Khususnya Di Indonesia) Terhadap MEA Dan Globalisasi. Di Saat Orang-Orang Non-Islam (Barat Dan Sekutunya Berpikir Bagaimana Menguasai Dunia Dengan Ekonomi)... Kita Umat Islam Masih Saja Disibukkan Dengan Perbedaan Dalam Tubuh Sendiri. Kenapa Saling Curiga Sesama Islam??? Mungkin Kita Masih Ingat Dalam Salah Satu Perkuliahan..Ada Dosen Yang Mengatakan “Orang Barat Sudah Bisa Ke Bulan, Tapi Kita (Orang Islam) Masih Saja Meributkan Kapan Awal Bulan.” MEA Sudah Di Depan Mata Kawan... Ini Lebih Bahaya Dari ISIS..Lebih Bahaya Dari Syi’ah...

Ancaman MEA:
-         Aliran Bebas Barang: Semua Barang Dari Luar Negeri Bebas Datang Ke Indonesia.. Saat Ini Saja Sebelum Ada MEA..China Sudah Menguasai Pasar, Dari Peniti Yang Kita Gunakan Itu Semua Dari China, Ancamannya? Produk Dalam Negeri Mau Dikemanakan?
-         Aliran Bebas Jasa: Di Dunia Ketenagakerjaan, Persaingan Bukan Lagi Dengan Sesama Anak Bangsa, Tapi Seluruh Asia. Jadi, Mulai 1 Januari 2016 dalam bidang jasa kita harus bersaing dengan bukan hanya orang Indonesia, tapi seluruh Asia (bahkan Dunia).
-         Aliran bebas investasi: orang luar bebas berinvestasi, bebas membeli tanah di Indonesia, kapitalisme pun mengancam...
-         Aliran bebas tenaga kerja: hampir sama dengan poin kedua...
-         Aliran bebas modal: ya siapa punya banyak uang yang berkuasa.

Kemudian ada audiens yang memberikan solusi: “ Khilafah Islamiyah” harus ditegakkan untuk membendung semua itu, kemudian narasumber bertanya: apakah ada yang menjamin bahwa khilafah itu tidak akan membuat keadaan semakin rumit? Tidak ada yang menjamin...
(Suasana dalam grup akhirnya mulai memanas)
Ade
:
Syi’ah bukan bagian dari Islam, rukun iman beda
Zacky
:
Thabathaba’i di semua kitabnya mengajarkan Islam seperti Islam yang kita ketahui.
Jika dikaji lebih dalam, LEBIH BANYAK PERSAMAAN Syi’ah dengan Sunni dan islam kebanyakan dari pada perbedaan. Sayangnya kita selalu fokus pada perbedaan, dan inilah bahaya propaganda ketika opini publik mulai dibangun secara massif, mari kita mempelajari Syi’ah lebih komprehensif.
Fitri
:
Syi’ah bukan Islam...#emotic senyum#
Zacky
:
Syi’ah juga sama dengan kelompok Islam lainnya, ada yang radikal ada yang moderat.
Ade
:
Bismillah
Assalmualaikum

Syi’ah, Syi’ah lagi kenapa banyak orang bicara tentang Syi’ah?
Untuk kamu yang masih bingung apa sih Syi’ah itu???
Dan seberapa bahaya kesesatan Syi’ah??
Ayo baca buku yang diterbitkan oleh MUI Pusat ini (Majelis Ulama Indonesia)
Silahkan di unduh di Play Store “Buku Penyimpangan Syi’ah”

Ada 4 pendapat tokoh-tokoh Islam Indonesia seperti: Hasyim Asy’ari, Buya Hamka, Muhammad Nasir, Hasan Bisri (Resmi dari MUI Pusat), lihat.

Silahkan unduh langsung di Play Store sekarang!!


Mohon bantuannya untuk sebarkan seluas-luasnya kepada kaum Muslimin semoga dapat dipahami bahaya Syi’ah dan dapat mencegah meluasnya paham sesat ini. Serta menjadi amal sholeh kita semua.
Aamin

Zacky
:
Iya.. aku sudah baca khatam buku itu...
Eko
:
Gitu aja kok repot #emotic mringis#
Zacky
:
“Siapa kita? Mengkalim mana Islam mana bukan?”
Eko
:
Negara demokrasi bro.
Zacky
:
Demokrasi gak ada dalam Islam bro..hahahaha

Aku bukan membenarkan Syi’ah, Cuma KENAPA KITA LEBIH FOKUS KE PERBEDAANnya???

Yaaaa beginilah yang namanya propaganda, lagi di grup sak umplik ae wis garai ruwet..hahahahahahahahahaha...peace laaaaaaaah..........
(Akhirnya ada selingaaaaan,,heheheh)
Wafi
:
Alhamdulillah bertambah sudah pengetahuanku. Terimakasih teman-teman, kalian superr sekali # emotic: 3 senyum tersipu malu, jempol, cium#
(Mulai serius lagi niiiiiih....)
Zacky
:
Ada yang ngganjel saudara-saudara...

Mbak Fit tadi bilang kalau Syi’ah bukan Islam, kalau sudah tahu gitu kenapa harus diperdebatkan? Ketika kita menyangkal sesuatu, sebenranya kita meyakini itu. Gini lho, ketika kita meyakini sesuatu itu tidak ada, pada saat yang bersamaan kita juga meyakini eksistensi itu ada. Ketika kita mengatakan “Syi’ah itu bukan Islam”, secara tidak langsung justru kita meyakini kalau (ada kemungkinan) Syi’ah itu malah Islam. Penyangkalan itu masuk pada salah satu tahap di mana alam bawah sadar kita meyakini sesuatu yang hendak kita sangkal.  Dan kalau Syi’ah tidak Islam, kenapa yang seakan-akan diwaspadai Cuma Syi’ah? Kog orang Islam gak ada yang mengkhawatirkan MEA? Jadi harus adillah menurut saya...hihihihihi....PEACE mbak-mas bro
Peace lah pokoe
Dian S.
:
Jadi teringat Kuliah
Zacky
:
Ya kuliah lagi nu mbak Dian, kuliah di WA..hihihi...nulis-nulis apa gitu terus nanti didiskusikan...
Dian S.
:
Permasalahanku anak-anakku meh UAN ki piye supaya rajin belajar
Zacky
:
Tapi jawabanku teori-teori tok, alias “omdo” opo gak opo-opo...hahahahaha dari pada dibilang gitu mending aku bilang dulu..hahahahahahah
Azizah
:
Mbak Fitri punya video Buya Yahya yang Islam Nusantara gak? Tolong di share ya...
Zacky
:
Tonton “Buya Yahya Menjawab │Bagaimanakah Menyikapi Fenomena Islam Nusantara” di Youtube – https://youtu.be/XYBiWe3HirU
Azizah
:
Berasa kita masih di kelas dan sedang ada yang presentasi #emoticon cium#
(Kembali pada Topik Awal: Syi’ah)
Fitri
:
Karena mereka mengaku kalau Islam. Kalau mereka bilang tanpa embel-embel Islam, maka tak ada perdebatan, seperti halnya misal bilang Konghucu atau Katolik. Syi’ah ya Syi’ah, gitu aja. Upss, yang bilang gitu bukan hanya aku kayak e Zak.. #emotic senyum#

Islam sangat mengagungkan Sahabat Nabi, yang berlaku sebaliknya seperti mencaci/mengkafirkan, lantas kita bilang apa, padahal mereka ngakunya Islam??

Itu baru satu, dan yang paling dasar rukun iman mereka beda teman-teman...

Pada intine kalau mereka tidak mencatut “Islam” maka tidak akan ada perdebatan ini..
Sekian..
Zacky
:
Iiiiiiiih.....miris tnan wiiiiisssssssss
Jadi, hati-hati dengan Islam abal-abal, hihihihi
Ya monngolah kalau begitu alasannya, terbukti “ Islam” memang sangat sensitif...
#emotic 6 tepuk tangan#

Sekolah kalau gak ada Islamnya kayak e kurang Islami, Bank kalo ndak ada Syariahnya kurang Islami, pengancam kalau gak ada embel-embel Islamnya ya dibiarkan sajalah... kan gak Islam to? Gak apa-apa wiiissssssss, bah-bahno ae,,,,,hehehehe...Peace wis
Fitri
:
Syi’ah beda dengan misal, Muhammadiyah, NU, MTA, Salafi... Beda karena memang Syi’ah bukan Islam..
1.     Rukun Islam yang kita yakini beda dengan rukun Islam ala Syi’ah; tidak ada Syahadatain untuk mereka, langsung sholat dan yang kelima adalah wilayah/kekuasaan....
2.     Rukun iman ada 6 kan teman-teman?? Agama Syi’ah ada 5..
3.     Sholat wajib ada 5 kan? Mereka hanya 3.
Masihkah Islam??
Itu baru beberapa..
Ya monggo teman-teman sudah bisa menilai, saya hanya hamba Allah yang lemah, pintar juga tidak, hanya pas-pasan, semoga senantiasa dalam perlindungan-Nya..

Sekian.. Wassalamu’alaikum..#emotic senyum tersipu malu dan simbol jari “peace”#
Anisa HP
:
Wah Zaky parah...
Ade dan Fitri gue suka...
Zacky
:
Itu Syi’ah sekte apa?
Anisa HP
:
Lakumdinukum Waliyadin
Zacky
:
Aku bukan ngeles, aku juga bukan Syi’ah. Tapi setidaknya diperjelas Syi’ah sekte Ismailiyah atau Syi’ah-Syi’ah sekte Itsna ‘Ashar??
Ada (setidaknya) 45 sekte dalam Syi’ah, dan jangan-jangan “Syi’ah yang anda maksud berbeda dengan Syi’ah yang ada dalam benakku”. Jadi dirunut dulu dimensi Syi’ahnya.
Sama kayak Islam di Indonesia, ada Muhammadiyah, NU, MTA. Ini cuma ada di Indonesia kan? Syi’ah juga begitu. Tentu kita tidak akan terima ketika dalam Islam adalah aliran A yang paling ekstrim. Ketika kemudian A ini dijadikan patokan non-Islam untuk mengatakan Islam itu keras, karena BEBERAPA orang Islam menggunakan kekerasan. Apakah kita terima agama kita dinilai seperti itu???

“Orang bijak mengatakan perlakukanlah orang lain seperti kita memperlakukan diri kita sendiri”

Saya tidak mau masuk pada ranah akidah, apakah itu rukun iman atau rukun Islam, itu urusan pribadi masing-masing dengan Tuhan. Dan akan sangat agak gimanaaaaa gitu kalau kita mengurusi keyakinan orang lain. Sudahlah, yang pentingkan fastabiqul khoirât.. “Pelangi tak akan pernah indah jika hanya satu warna, dan yang sering dilupakan (atau dilalaikan) bahwa pelangi indah bukan hanya kerana ia beragam warna, melainkan juga karena perbedaan warna itu saling bergandengan. Coba bayangkan jika pelangi yang berenaka warna itu tercerai berai, apakah ia akan nampak indah? Jadi, pelangi itu indah bukan keran beraneka warna saja, melainkan juga kerena aneka warna itu saling bergandengan.

Sekian jugaaaaaa

Syi’ah bukan sesimpel urusan “rukun iman – rukun Islam” ...

Aku juga gak pinter Fit, aku mah siapa? Maka dari itu, karena aku gak tau apa-apa ya aku gak mau lah ngeklaim ini benar ini salah, ini Islam ini bukan. Lha wong  ketika aku ditanya apa itu Islam aja aku gak tahu. Jane Islam yang dikehendaki Tuhan itu piye ae aku gak tahu. Jadi gak lah kalau menilai ini salah itu benar...
Fitri
:
#emoticon 5 senyum tersipu malu#
Zacky
:
Coba saudara yang di sini, Islam itu apa?

Bisa didukung dalil naqli-nya... Ayo Putriiiiii apa kui Islam?

Banyak mengklaim “kafir”, tapi ketika ditanya apa itu kafir? Bukankah secara antonim ia (bisa) dilawankan dengan syukur? Berarti konsep “kafir” bisa dimaknai tidak bersyukur? Ketika konsep “kafir” tidak ada hasil final, terkadang kita sudah berani memakai di sana-sini..

Termasuk ketika Islam secara “definitif” belum ada hasil finalnya, kita kemudian serampangan menilai siapa Islam siapa bukan...

Sejarah telah mencatat tokoh Al-Hallaj yang ..... (silahkan dibaca sendiri).

PEACE....tapi saya tetap tunggu ya jawabannya mbak-mas hakikat Islam itu apa?
Wafi
:
Ramee beneeeer nganti tag tinggal rapat muni terus hape ne #emoticon kaget 3#
Zacky
:
Ben ah rame...dari pada sepi..
Fitri
:
#emoticon 3 tepuk tangan + 4 senyum tersipu malu#
Wafi
:
Hehe #emoticon 2 jempol + peace + tepuk tangan
Ade
:
Kafir beda dengan kufur
Zacky
:
Iya tau. Itu ada kajian semantiknya, kenapa term kafir yang berkata dasar ك, ف, ر bisa menjadi kafir...( baca: Pendekatan semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu)

Istilah dalam Islam itu tidak bahasa yang baru dalam masyarakat Islam. Beberapa term  yang dipakai dalam islam sudah ada pada era pra-Islam, bahkan kata Ilahi itu dipakai  dalam masa Jahiliyah. Kemudian Allah juga sudah ada, ada banyak itu. Bisa dibaca di bukunya Toshihiko Izutsu (Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam). Toshihiko Izutsu ini pakar semantik yang (Insyaallah) hafal Al-Qur’an (atau paham seluk beluknya), dia juga penerjemah pertama Al-Qur’an ke dalam bahasa Jepang.

Termasuk kata Islam itu juga dipakai dalam masyarakat Jahiliyyah Pra-Islam.

Toshihiko Izutsu paham betul tentang Islam dan Al-Qur’an, meskipun dia bukan orang Islam. Kalau alasan ketidakislamannya ini menjadi hijab untuk mau membacanya ya silahkanlah...

Gara-gara buku di atas saya pernah dikatai (sebagai) pendukung orientalis, kalau kemudian ada yang beranggapan seperti itu silahkan. Tapi lebih baik ditengok dulu isinya...
Ade
:
Cukuplah anda tersesat ketika menggali ilmu di kubangan sampah, bukan dari mata air yang jernih dan suci..

Ra ono enték e nyangkal wong keblinger.. #emoticon arwah + meringis#
Dyan P.
:
Keren-keren argument e...

Rasane luwih gayéng timbang di kelas dulu
Fitri
:
Ayo dolan yan.. #emoticon senyum#
Zacky
:
Akhirnya, argument e “Skak Mat” muncul...”ILMU DALAM KUBANGAN SAMPAH?” Seumur hidup baru dengar ini, hahahahaha.... tak apalah, penting kui Ilmu, meskipun ya neng sampah, hahahahah
Dyan P.
:
Wes....wessss.....#emoticon senyum tersipu malu#
Zacky
:
“ILMU DALAM KUBANGAN SAMPAH”...waw banget wis...
(Dalam bagian-bagian ini mulai banyak selingan,,,hehehehe)
Dyan P.
:
Dolan ne endi mbak???
Zacky
:
Ngko isik...tema baru ini...”ilmu dalam kubangan sampah”...hahahaha
Ade
:
Masalah Syi’ah sudah final, perbedaan dalam ushul aqidah menjadi batasan anatara sunni (Islam) dan Syi’ah

Masalah kafir dan kufur juga sudah diterangkan para ulama, tinggal meruju’ literatur yang ada

Adapun khilafiyah adalah sunnatullah, selama bukan dalam ushul aqidah, tasamuh (toleransi) tetap dikedepankan.
Wafi
:
Monggo disambi #emotic beberapa coklat batangan# njupuk siji-siji okeeeeeee
Zacky
:
Eh,, gurung,,,semi final e ae belum kog....hahahahah

Suwun ya nggo ilmune...oleh anyar tenan iki....”Ilmu dalam Kubangan Sampah”.....lho rééék,,,sampah ae enek ilmune lho...jiahahahahahaha
Ade
:
Wes,,,dakwah semampune ae.

ليس عليك هداهم و لكن الله يهدي من يشاء...
Zacky
:
Aku gung iso dakwah de,, dakwahi awak dewe e gung iso e....

Transkip sms ini tak tulis neng blog ya, suwuuuun ilmune..
Azizah
:
Tapi maaf ya guys jangan bilang ilmu dalam kubangan sampah ah, menurutku kasar e. Semua ilmu insyaallah bermanfaat tergantung yang menggunakan ilmu.
Ade
:
Tanda kutip
Zacky
:
Gak ono tanda kutip e lhoh....di revisi ki ceritane,,,hihiihihihi
Ade
:
Kecuali anda sekelas Ibnu Taimiyah...

Ilmu Syar’i mantep, ilmu kalam joss..#emoticon senyum tersipu malu#

Berdakwalah sembari memperbaiki diri karena dakwah gak harus nunggu (jadi) sholeh,

لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خيرا لك من خمر النعم

Karena hidayah ada di tangan-Nya
Dyan P.
:
Wis to cah ojo podo debat #emoticon arwah#
Fitri
:
Ayo nang Sondokoro yan, kita ajak ponakan-ponakan
Dyan P.
:
Kapan mbak
Zacky
:
#emoticon tidur pules#
Eko
:
Wis rék gak usah sépaneng. Ngopi ndisik, utowo jalan-jalan nek ngendi ngono, sopo ngerti entuk perspektif seng bedo. Perspektif bedo gak mesti pener, yo gak mesti salah. tapi setidak e iso berempati.

Demikianlah sedikit perbincangan hangat tentang Syi’ah. Saya tidak ingin berkomentar banyak, karena di atas komentar saya sudah sangatlah banyak. Maksud saya menuliskan kembali perbincangan ini dalam blog adalah bukan untuk pamer atau mendeskriditkan pihak mana pun. Maksud saya di sini adalah agar isu Syi’ah ini bisa kita sikapi dengan kepala dingin. Saya yakin argument-argument saya di atas banyak sekali yang kurang tepat. Karenanya semoga tulisan ini bisa menjadi media mengoreksi apa yang kurang tepat dan apa yang memang seharusnya dikatakan itu salah. Saya hendak mengutip pernyataan dari seorang tokoh Kristen asal Brasil, dan bukan bermaksud mengambil ilmu dari kubangan sampah (kalau memang maksud ilmu dari kubangan sampah ini adalah ilmu dari non-Islam). Tapi karena isi dari pernyataannya yang sangat mendalam, yaitu Paulo Freire. Yang intinya, tulisan / argumen dalam tulisan ini sangat mungkin mengandung kesalahan, karenanya semoga dapat dikoreksi oleh para pembaca. Dan koreksi tersebut dapat menjembatani kesenjangan dari pembahasan isu di atas. Bukan penulis tidak mau menerima kebenaran yang ditawarkan dalam percakapan di atas, melainkan karena belum ada kecocokan atau setidaknya titik temu dari pembahasan di atas.
Terimakasih kepada teman-teman di atas yang telah memberikan pemikirannya. Semoga dialog semacam ini masih bisa terus terjalin. Karena betapa pun apa yang kita terima menyalahi atau bertolak belakang dengan keyakinan kita, tetap saja hal itu bisa menjadi argument yang bisa menguatkan akan keyakinan kita, dan semua itu tetaplah ilmu. Maaf jika ada kesalahan dan apapun itu yang tidak berkenan di hati para rekan-rekan seperjuangan di bangku perkuliahan Strata 1 IAIN Surakarta.

0 Response to "Ilmu dalam Kubangan Sampah: Berawal dari Perbincangan tentang Syiah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel