Model Manajemen Mutu: The Deming Prize (Part 2)


 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Penghargaan Deming (Deming Prize)
Mengawali pembahasan ini, perlu diketahui bahwa produk yang berkualitas prima memang akan lebih atraktif bagi konsumen, bahkan dapat meningkatkan volume penjualan. Tapi lebih dari itu, produk berkualitas mempunyai aspek penting lain, yaitu: 1) konsumen yang membeli produk berdasarkan  berdasarkan mutu, umumnya dia mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga; 2) bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional, karenan memang pada kenyataannya memproduksi barang bermutu tidak otomatis lebih mahal dari memproduksi barang bermutu rendah; dan 3) menjual barang tidak bermutu kemungkinan akan banyak menerima keluhan dan pengembalian barang dari konsumen, atau biaya untuk memperbaikinya menjadi sangat besar, di samping juga akan memperoleh citra yang buruk.[1]
Di Jepang, beberapa perusahaan terkemuka mempunyai obsesi untuk memenagkan Hadiah Deming (Deming Prize). Dengan gambaran bahwa perusahaan yang memenagkan penghargaan ini berarti perusahaan tersebut memiliki kualitas yang benar-benar baik. Penghargaan mutu nasional Jepang tersebut diluncurkan pada tahun 1951.[2] Peluncuran ini untuk memperingati jasa Dr. W.E. Deming[3] terhadap kendali mutu Jepang, memperoleh dana dari hak cipta penerbitan transkipsi ceramah Dr. Deming yang telah dibuatnya untuk JUSE (Union of Japanese Scientist and Engineers).[4]
Hadiah Deming ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu bagi perseorangan yang berjasa terhadap kendali mutu dan metode statistik[5] Jepang, dan yang diberikan kepada industri. Hadiah yang kedua ini mempunyai kategori tambahan dalam beberapa bidang, diantaranya: Deming Application Prize bagi divisi-divisi, Deming Application Prize bagi perusahaan kecil, dan Quality Control Award untuk pabrik yang diberikan oleh Komite Hadiah Deming.[6]
Selama jangka 30 tahun, dari tahun 1951 sampai tahun 1980, telah diberikan 75 Application Prize (diantaranya 20 hadiah untuk perusahaankecil)/ juga ada 2 Deming Application Prize bagi divisi dan 7 Quality Control Award untuk pabrik yang dibagikan oleh komite hadiah.[7] Selain Hadiah Deming, ada juga Japanese Quality Control Medal (Medali Kontrol Mutu Jepang) yang pertama kali diberikan pada tahun 1969. Medali ini – bisa dikatakan – merupakan lanjutan dari Hadiah Deming, di mana para perusahaan yang telah memenangkan Hadiah Deming.[8] Tepatnya, hadiah ini muncul setelah Konferensi Kendali Mutu Internasional yang diselenggarakan di Tokyo. Kelebihna biaya dari konferensi itu digunakan untuk membiayai Medali Kendali Mutu Jepang yang disponsori oleh JUSE. Namun, pemilihan pemenang dolakukan oleh Komite Hadiah Deming. Hadiah ini hanya diperuntukkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah menerima hadiah Deming 5 tahun yang lalu atau lebih. Jika tidak, kriteria bagi pemilihan adalah sama dengan untuk Hadiah Deming dengan ketentuan tambahan bahwa nilai untuk lulus adalah 75.[9]
Nasution, ketika membandingkan Deming Prize dengan Baldrige Award, memunculkan tujuh topik utama, yaitu fokus utama, kriteria penilaian, pemenang, ruang lingkup, waktu penilaian, waktu pertama kali, dan sponsor. Adapun untuk Hadiah Deming adalah sebagai berikut:[10]
No
Topik
Deming Prize
1.
Fokus Utama
-          Pengendalian mutu statistika (SQC-Statistical Quality Control)
2.
Kriteria Penilaian
-          Kebijakan dan tujuan
-          Organisasi dan operasi
-          Pendidikan dan pengembangan
-          Pengumpulan data/pelaporan
-          Analisis
-          Standarisasi
-          Pengendalian
-          Kepastian mutu
-          Pengaruh
-          Rencana masa yang akan datang
3.
Pemenang
-          Semua perusahaan yang memenuhi standar penilaian
4.
Ruang lingkup
-          Perusahaan dari mana saja
5.
Waktu penilaian
-          Satu tahun
6.
Waktu pertama kali
-          1951
7.
Sponsor
-          Union of Japanese Scientist and Engineers

B.     Kriteria dan Tahapan Deming Prize
Untuk mendapatkan penghargaan ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk memenuhi kriteria-kriteria yang menjadi syarat layak atau tidaknya suatu perusahaan untuk memperoleh penghargaan ini. Kriteria yang diajukan untuk memperoleh penghargaan ini sangat ketat dan mereka pernah mendapatkan kritik pada beberapa bagian yang terlalu kaku dalam pendekatan terhadap mutu. Pun demikian, penghargaan ini memberi pengaruh besar, dan ini menjadi alasan utama kenapa Amerika Serikat mendirikan Malcolm Baldridge Award[11] pada tahun 1987.[12]
Agar memenuhi syarat bagi deming Application Prize ini, manajemen puncak suatu perusahaan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Kemudian dari akhir Juli sampai akhir September setiap tahun, sejumlah besar ahli kendali mutu dari subkomite Application Prize akan dikirimkan ke perusahaan untuk mnegunjungi setiap pabriknya, kantor cabang dan kantor pusat perusahaan. Ahli-ahli inilah yang menguji, mengaudit keadaan pengendalian mutu terpadu perusahaan saat itu, mencurahkan perhatian khusus pada kendali mutu statistiknya yang kemudian menentukan tingkatan.[13]
Untuk memenuhi syarat sebagai penerima salah satu hadiah, perusahaan secara keseluruhan harus memiliki nilai 70 atau lebih, manajemen puncak harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 70, dan tidak boleh ada satu unit usaha yang diteliti bernilai kurang dari 50. Jika lulus dari tes ini, maka perusahaan akan memperoleh medali bergambar Dr. Deming dan sebuah surat penghargaan. Adapun daftar pemeriksaan yang digunakan pada Deming Application Prize ini adalah sebagai berikut:
a.       Kebijakan dan sasaran.
1)      Kebijakan mengenai manajemen, mutu dan kendali mutu.
2)      Metode dalam menentukan kebijakan dan sasaran.
3)      Kelayakan dan konsistensi isi sasaran.
4)      Pemanfaatan metode statistik.
5)      Penyebaran dan penyerapan sasaran.
6)      Pemeriksaan sasaran dan pelaksanaannya.
7)      Hubungan antara rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.
b.      Organisasi dan operasinya.
1)      Garis tanggung jawab yang jelas.
2)      Kelayakan pendelegasian wewenang.
3)      Kerjasama di antara divisi-divisi.
4)      Kegiatan-kegiatan komite.
5)      Pemanfaatan staf.
6)      Pemanfaatan kegiatan gugus kendali mutu (kelompok kecil).
7)      Audit kendali mutu.
c.       Pendidikan dan penyebarannya.
1)      Rencana pendidikan dan pelaksanaannya sebenarnya.
2)      Kesadaran tentang mutu dan pengendalian, pemahaman terhadap kendali mutu.
3)      Pendidikan mengenai konsep-konsep dan metode-metode statistik dan penyerapannya.
4)      Kemampuan untuk memahami pengaruhnya.
5)      Pendidikan bagi subkontraktor dan organisasi luar.
6)      Kegiatan gugus kendali mutu.
7)      Sistem Pengajuan sasaran.
d.      Pengumpulan dan penyebaran informasi serta pemanfataannya.
1)      Pengumpulan informasi dari luar.
2)      Penyebaran informasi di antara divisi-divisi.
3)      Kecepatan penyebaran informasi yang berbasis komputer.
4)      Analisis (statistik) terhadap informasi dan pemanfaatannya.
e.       Analisis
1)      Pemilihan masalah dan tema yang penting.
2)      Kelayakan metode analitik.
3)      Pemanfaatan metode statistik.
4)      Pengikatan dengan teknologi rekayasa sendiri.
5)      Analisis mutu dan analisis proses.
6)      Pemanfaatan hasil analisis.
7)      Sumbangan saran-saran bagi perbaikan.

f.       Standarisasi
1)      Sistem standar.
2)      Metode penetapan, perbaikan, dan pembatalan standar.
3)      Catatan sebenarnya tentang penetapan, perbaikan, dan pembatalan standar.
4)      Isi standar.
5)      Pemanfaatan metode statistik.
6)      Akumulasi teknologi.
7)      Pemanfaatan standar.
g.      Pengendalian.
1)      Sistem pengendalian bagi mutu dan bidang-bidang yang berhubungan, seperti biaya dan kuantitas.
2)      Titik pengendalian dan bahan pengendalian.
3)      Pemnafaatan metode statistik, seperti diagram pengendalian dan penerimaan umum cara berpikir menurut statistik.
4)      Sumbangan kagiatan gugus kendali mutu.
5)      Kondisi pengendalian kegiatan yang sebenarnya.
6)      Kondisi sitem pengendalian yang sebenarnya.
h.      Jaminan mutu
1)      Prosedur pengembangan produk baru
2)      Pengembangan mutu (rincian fungsi mutu) dan analisisnya, keandalan, dan peninjauan kembali desain.
3)      Keselamatan dan pencegahan kelemahan produk.
4)      Pengendalian proses dan perbaikan.
5)      Kemampuan proses.
6)      Pengukuran dan pemeriksaan.
7)      Pengendalian fasilitas/perlengkapan, pembuatan subkontrak, pembelian, pelayanan, dan sebagainya.
8)      Sistem jamina mutu dan auditnya.
9)      Pemanfaatan metode statistik.
10)  Kondisi praktis jaminan mutu.

i.        Pengaruh
1)      Mengukur pengaruh
2)      Pengaruh yang tampak, seperti mutu, kemampuan pelayanan, tanggal penyerahan, biaya, laba, keselamatan, lingkungan, dan sebagainya.
3)      Pengaruh yang tidak tampak.
4)      Kecocokan antara ramalan tentang pengaruh dan catatan yang sebenarnya.
j.        Rencana masa depan.
1)      Pemahaman keadaan saat ini dan kenyataannya.
2)      Kebijakan yang dipakai untuk mengatasi kekurangan.
3)      Rencana promosi bagi masa depan.
4)      Hubungan dengan rencana jangka panjang perusahaan.[14]
Deming Application Prize ini – dengan kriteria yang begitu ketatnya – diberikan setiap tahun kepada perusahaan yang melaksanakan dengan baik pengendalian mutu perusahaan dan kendali mutu statistiknya. Jadi, tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan yang sama mendaftarkan lagi untuk kedua kalinya. Namun, secara psikologis dapat mengecawakan jika perusahaan tidak lulus dalam pendaftaran yang kedua. Sebenarnya, tidak ada suatu perusahaan yang cukup “berani” mendaftarkan diri untuk hadiah kedua.[15] Berikut adalah beberapa perusahaan yang berhasil meraih Penghargaan Deming:
a.       Kategori Pemenang Individu
1)      1951: Motosaburo Masuyama
2)      1952: Tetsuichi ASAKA, Kaoru ISHIKAWA, Masao KOGURE, Masao GOTO, Hidehiko HIGASHI, Shin MIURA, Shigeru MIZUNO, Eizo WATANABE
b.      Kategori Pemeneng Deming Application Prize
1)      1951:
Fuji Iron & Steel Co., Ltd. (now part of Nippon Steel), Showa Denko K.K., Tanabe Seiyaku Co., Ltd., Yawata Iron & Steel Co., Ltd (now part of Nippon Steel)
2)      1958:
3)      1989:
Florida Power & Light (first non-Japanese winner of award)1998 Sundram Clayton brakes division (Sundaram Brake Linings), the world's first friction material company to win.
4)      2002
5)      2003:
Mahindra & Mahindra Ltd., the world's first tractor company to win, Rane Brake Lining Ltd., Sona Koyo Steering Systems Ltd.
6)      2004:
Indo Gulf Fertilisers Ltd., LUCAS TVS SRF limited
7)      2005:
Rane Engine Valve Ltd., Rane TRW Steering Systems Ltd.(SGD., Krishna Maruti Ltd., Seat Division
8)      2006:
Sanden International (Singapore) Pte Ltd (SIS), the first Singapore-based company to win.
9)      2007:
10)  2008:
Tata Steel, the first integrated steel plant in Asia to win Deming award in 2008.
11)  2010:
National Engineering Industries Ltd, part of the 150-year-old, multi-billion CK Birla Group. NEI is the second bearing company in the world after NTN Corpration, Japan to win this coveted award. Mr Rohit Saboo ( President & CEO ) received the award in a glittering ceremony in Osaka, Japan.
12)  2011:
Sanden Vikas (India) Limited, (India)
13)  2012:
SRF Limited Chemicals Business (India), Mahindra & Mahindra Limited, Farm Equipment Sector, Swaraj Division (India)
14)  2013:
RSB Transmissions(I) Limited, Auto Division (Jamshedpur(Unit 1), Pune & Pant Nagar Plant) (India)
Dari pemaparan di atas, maka bisa dikatakan bahwa Penghargaan Deming ini merupakan salah satu bukti atas penjaminan mutu yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Sehingga, pada akhirnya penghargaan ini juga bisa menjadi nilai jual tersendiri dari perusahaan untuk menarik minat para pelanggan atau pemakai produk perusahaan tersebut.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Penghargaan Deming (Deming Prize) adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Jepang terkait dengan mutu/kualitas. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1951. Peluncuran ini untuk memperingati jasa Dr. W.E. Deming terhadap kendali mutu Jepang, memperoleh dana dari hak cipta penerbitan transkipsi ceramah Dr. Deming yang telah dibuatnya untuk JUSE (Union of Japanese Scientist and Engineers). Penghargaan ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: untuk perorangan dan juga untuk industry atau perusahaan.
2.      Untuk memperoleh penghargaan ini, perusahaan harus mendaftarkan diri ke komite Deming Prize, yang kemudian perusahaan ini akan dinilai dengan beberapa kriteria penialaian sebagai berikut: a) kebijakan dan sasaran; b) organisasi dan operasinya; c) pendidikan dan penyebarannya; d) pengumpulan dan penyebaran informasi serta pemanfataannya; e) analisis; f) standarisasi; g) pengendalian, h) jaminan mutu; i) pengaruh; dan j) rencana masa depan.



DAFTAR RUJUKAN

Evans, J.R., dan Lindsay, W.M. 2005. The Mangement and Control of Quality. Singapore: Thomson Corporation

Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Bacaan Terpilih tentang Total Quality Management. Cetakan III. Yogyakarta: Andi

Nasution, M. N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia  Indonesia

Prawirosentono, Suyadi . 2004. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu; Total Quality Mangement Abad 21 Studi Kasus dan Analisis. Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara

Sallis, Edward. 2010. Total Quality Management in Education. Ahmad Ali Riyadi, dkk. (Penerjemah). Cetakan ke-10. Yogyakarta: IRCiSoD

http://en.wikipedia.org/wiki/W._Edwards_Deming. Diakses tanggal 01 April 2015


[1] Suyadi Prawirosentono, Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu; Total Quality Mangement Abad 21 Studi Kasus dan Analisis, cet. II, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 3
[2] Edward Sallis, Op. Cit., hlm. 143
[3] 14 poin penting tentang kualitas menurut Deming yaitu: 1) ciptakan tujuan yang mantap demi perbaikan produk dan jasa; 2) adopsi falsafah baru; 3) hindari ketergantungan pada inspeksi massa untuk mencapai massa; 4) akhiri praktik menghargai bisnis dengan harga; 5) tingkatkan secara konsisten sistem produksi dan jasa, untuk meningkatkan mutu dan produktivitas; 6) lembagakan pelatihan kerja; 7) lembaga kepemimpinan; 8) hilangkan rasa tajut, agar setiap orang dapat bekerja secara efektif; 9) urakan kendala-kendala antar departemen; 10) hapuslah slogan, desakan dan target serta tingkatkan produktivitas tanpa menambah beban kerja; 11) hapuskan standar kerja yang menggunakan quota numeric; 12) hilangkan kendala-kendala yang merampas kebanggaan karyawan atas keahliannya; 13) lembagakan aneka program pendidikan yang meningkatkan semangat dan peningkatan kualitas kerja; dan 14) tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan transformasi. Lihat Evans, J.R., dan Lindsay, W.M. The Mangement and Control of Quality, (Singapore: Thomson Corporation, 2005).
[4] M.N. Nasution, Loc. Cit.
[5] Analisis statistik di bidang pengendalian mutu ini dikenal sejak tahun 1924, dan dikemukakan oleh Dr. Wolter Shewhart dari perusahaan Bell Telephone Laboratories. Pemikiran dari Dr. Shewhart ini diterbitkan dalam buku berjudul Economic Control of Quality of manufactured Product yang merupakan konsep dasar dari pengendalian mutu suatu barang di perusahaan manufaktur. Dasarnya adalah untuk mengetahui produk yang dapat diterima (accepted) atau produk yang ditolak karena rusak. Tujuannya adalah agar produk yang rusak tidak dijual kepada konsumen, tetapi harus dimusnahkan. Lihat Suyadi Prawirosentono, Op. Cit., hlm. 83
[6] M.N. Nasution, Loc. Cit.,
[7] Ibid.,
[8] Edward Sallis, Loc. Cit.
[9] M.N. Nasution, Op. Cit., hlm. 247
[10] Ibid., hlm. 248
[11] Diambil dari nama seseorang yang menjabat Unites States Secretary of Commence dari tahun 1981 sampai meninggalnya pada bulan Juli 1987. The Baldrige National Quality Award ini memfokuskan pada sistem manajemen mutu terpadu dan menghasilkan perbaikan sistem mutu. Lihat M.N. Nasution, Op. Cit., hlm.238
[12] Edward Sallis, Op. Cit., hlm. 144
[13] M.N. Nasution, Op. Cit., hlm. 245
[14] Ibid., hlm. 245-247
[15] Ibid., hlm. 247

0 Response to "Model Manajemen Mutu: The Deming Prize (Part 2)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel