1 Di Dalam, 1 Di Luar
Kisah berikut ini diambil dari kitab Al-Riwaayaatu Al-'ajaaibu Al-Ghoribah (Ahmad Yaasiin bin Asymuuni):
"Dari 'Abdur Rahman bin Zaid, ia berkata: Terdapat seorang ahli 'ibadah ('aabid) dari kalangan bani Israil yang selalu berada dilanggarnya (langgar: surau). Kemudian datanglah Iblis untuk menghasud si 'aabid tersebut. Iblis tersebut membangun rumah di samping langgar si 'aabid. Kemudian Iblis menjelma menjadi hamba yang taat beribadah, yang selalu berdoa dan menangis. Iblis tersebut berdoa dan menangis tiada henti, ia tak pernah lengah sedikitpun, dan ia pun tak pernah tidur. Si 'aabid tadi merasa heran dan kagum atas apa yang dilakukan jelmaan iblis tersebut. Akhirnya, si 'aabid menemui iblis dan berkata: "Sesungguhnya aku di dalam ibadahku, aku sempat untuk tidur dan aku pun terkadang letih, dan aku merasa tidak sanggup dengan apa yang kamu kerjakan (yakni berdoa dan menangis tiada henti)." Maka iblispun pun menanggapi perkataan si 'aabid tersebut: "aku telah melakukan banyak dosa dan kesalahan. Disaat kantuk menghampiriku, kemudian teringatlah aku akan semua dosa dan kesalahanku yang telahku perbuat, disaat aku mengingatnya, maka hilanglah rasa kantukku. Dan ketika kamu melakukan kesalahan, maka kamu pun akan merasakan hal yang sama, dan ketika kamu mengingat dosamu, maka kamu akan menangis." Kemudian si 'aabid berkata: "Aku merasa akan senang jika aku dapat merasakan apa yang kamu rasakan dan kamu lakukan. Ketika aku melakukan dosa, maka aku tak akan berhenti untuk menangis (memohon ampunan), dan tentu aku tak akan letih dalam beribadah. Kemudian iblis tersebut menyarankan pada 'aabid agar nanti malam pergi mendatangi rumah anak perempuan sang Raja (untuk melakukan dosa). Dan benar saja, ketika malam telah datang, 'aabid pun bersiap-siap mendatangi rumah anak perempuan sang Raja. Namun, ketika SALAH SATU KAKI si 'aabid keluar dari langgar, datanglah malaikat Jibril dan Mikail 'Alaihimassalaam, dan berkatalah malaikat kepada si 'aabid (yang masih dalam keadaan satu kaki di dalam langgar, dan satunya lagi di luar langgar): "Kamu telah keluar dari ta'at kepada Allah, dan memilih untuk maksiat kepada-Nya. Sesungguhnya laki-laki yang kau kagumi itu adalah iblis." Mendengar perkataan malaikat tersebut, lantas si 'aabib berkata pada satu kakinya yang sudah keluar dari langgar: "Hai kaki,, kamu telah keluar dari ta'at pada Allah dan memilih bermaksiat kepada-Nya, maka jangan sekali-kali kamu kembali dari keadaan ini selamanya (yakni dalam keadaan satu kaki di dalam langgar dan kaki satunya lagi di luar langgar)." Maka 'aabid tersebut tetap pada posisinya tersebut sampai Allah mengambil nyawa si 'aabid tersebut. Innaa Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun.....
Begitu cerdiknya iblis menggoda manusia. Konon, iblis ketika masih di surga adalah ciptaan Tuhan yang paling pintar diantara ciptaan lainnya pada waktu itu, bahkan iblis dulunya amatlah dekat dengan Allah. Tapi sekarang keadaan itu telah berbalik, iblis kini menjadi pendurhaka, menjadi pembangkang, dan sudah pasti di neraka telah tersedia singgasana untuk mereka, bukan singgasana yang terbuat dari emas, bukan singgasana yang bertaburkan permata, bukan singgasana yang dikelingi bidadari-bidadari cantik, namun singgasana yang disiapkan Allah bagi pembangkang yangmana singgasana akan selalu setia memberikan siksaan bagi mereka yang menduduki tersebut,... Na'uudzubillaahi min dzaalik,,,,,,,,,
0 Response to "1 Di Dalam, 1 Di Luar"
Post a Comment